Perbandingan foto bus antara dengan flash cahaya atau tidak.

Transportation Sheulthing Universe

Selamat pagi semuanya selamat beraktivitas, sebelum beraktivitas ada kala baiknya untuk membaca artikel yang menarik dari Myindobusis ini yaitu fenomena penerapan stiker berpendar cahaya yang akhir2 ini diterapkan, penasaran seperti apa penjelasan dari sudut pandang saya sebagai blogger di dunia Transportasi terutama bis, silahkan terus menbaca artikel ini sampai tuntas.

Berdasarkan peraturan baru dari regulator saat ini Menteri Berhubungan, bahwa fenomena baru yaitu tentang penerapan stiker lampu berpendar cahaya di kendaraan besar salah satunya di kendaraan bus pastinya menimbulkan polemik dari beberapa sisi sudut pandang, dikarenakan penerapan pasti akan berbeda-beda sesuai kearifan daerah atau karakter penerapan aturan di daerah lokal itu sendiri sebagai berikut :

1. Biasanya dengan livery dengan bahan stiker dari operator bus sendiri sudah bisa berpendar cahaya itu sudah cukup sesuai dengan regulasi.

2. Harus di wajibkan memiliki stiker lampu berpendar cahaya(baik livery dengan bahan stiker bus tersebut sudah bisa berpendar cahaya atau tidak).

3. Atau harus ada minimal luas pada titik objek yang harus di tempelkan stiker berpendar cahaya, baik yang standar maupun stiker livery.

Hal ini menjadi sedikit menimbulkan kerancuan tentunya, tumpang tindih pasti ada karena, sebagian operator bus sudah mempelopori adanya stiker livery dengan berpendar cahaya tersebut (biasanya dipelopori di gunakan di beberapa operator bus di Jawa timur), harus di tambahkan lagi dengan versi standar resminya dari operator, atau bisa jadi besaran titik objek yang digunakan bisa berbeda2 dari segi jumlah maupun dari segi ukuran.

Tentunya penulis pasti langsung mengamatinya kelapangan, saya ambil contoh pada objek bus nano nano ini yaps Bus dari salah satu PO endemik yang punya nama besar dari Kudus ini menjadi salah satu acuan saya, dengan perbandingan hasil dokumentasi seni fotografi antara mengunakan flash cahaya maupun sebaliknya dari Sundanese Newtype Studios dengan perangkat Canon Eos M10 dengan setingan Sport Mode, hasilnya terlihat dari Ditunggu komentar baik koreksi, pengalaman, cerita, maupun tambahan informasi yang berharga untuk semuanya, tumpang tindih dengan stiker standar yang di terapkan oleh operator.

Pastinya memang tujuan utama dari penerapan aturan tersebut berdasarkan hasil investigasi beberapa fenomena peristiwa luar biasa hebat (kecelakaan) dari badan keselamatan transportasi independen regulator, di karenakan bagian samping maupun bagian belakang kurang berpendarkan cahaya yang banyak untuk menandai kendaraan tersebut merupakan kendaraan besar baik salah satunya bus, tetapi dari penerapan lapangan dan dampaknya pasti berdampak banyak seperti dari sudut pandang pengusaha bis, pengusaha stiker, Pramudi maupun kru , relasi maupun pengguna jasa transportasi umum, pengendara lain, malah sampai ke regulator sendiri, baik positif maupun negatifnya ya sudah biasa sudah tidak aneh dan tabu lagi pasti selalu ada hitam dan putih nya di bidang ini, semoga yang penting tujuannya bisa tepat sasaran, menjadi tools atau alat yang tepat untuk menjawab semua fenomena Peristiwa Luar Biasa hebat (kecelakaan) , yang melibatkan kendaraan kecil dan besar maupun kendaraan besar dan besar dari tumburan dari belakang maupun dari samping,

Ditunggu komentar baik koreksi, pengalaman, cerita, maupun tambahan informasi yang berharga untuk semuanya, sekian dari saya terima kasih.

Pahala Kencana Hino RK8JSKA R260 Jetbus2SHD Adiputro “new image livery”.
Sundanese Newtype Studios, 2019 AD
Cicaheum, 27 Agustus 2019.
Photograhy Module pack by Canon Eos M10.